As Sweet as Its Products!
MYOR merupakan salah satu produsen makanan olahan dan minuman terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1977. Berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang stabil, MYOR kini berhasil mencatatkan kontribusi pasar ekspor sebesar 35% sampai dengan 9M16. Dengan beberapa sentimen positif, termasuk resiliensinya terhadap depresiasi Rupiah, serta prospektifnya pertumbuhan konsumsi mamin di Indonesia, serta solidnya fundamental perusahaan menjadi daya tarik atas saham ini, sehingga kami merekomendasikan BUY (TP: Rp2,000 /lembar saham).
Angka penjualan dan laba bersih indikatif masih solid. Untuk FY16, manajemen MYOR baru saja mengeluarkan hasil indikatif penjualan sebesar Rp18 triliun. Adapun indikasi laba bersih berada sekitar Rp1,3 triliun – Rp1,4 triliun. Angka indikasi top linetersebut tumbuh sebesar 19.3%, berada di atas estimasi konsensus (102%) sementara untuk bottom line mencapai 102% – 109% dari estimasi konsensus. Hasil indikatif yang memuaskan tersebut menurut pandangan kami tidak lepas dari : 1). Kesuksesan produk – produk baru yang diluncurkan sepanjang tahun 2016 lalu, antara lain: Bakmi mewah, yang memang merupakan kategori baru bagi MYOR. 2). Perbaikan daya beli yang sudah mulai terlihat sejak 9M16.
Proyeksi pada tahun ini. Manajemen MYOR menargetkan pendapatan akan tumbuh sebesar 15 – 20%YoY, yang didorong oleh :1). Kontinuitas peluncuran produk baru, di mana perusahaan pada tahun ini menargetkan akan mengeluarkan dua produk baru ke pasar, meski belum memberikan perincian secara detail mengenai produk baru tersebut. 2). Daya beli yang cenderung lebih baik jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini manajemen akan menaikan ASP sekitar 3 – 5%YoY. Kenaikan harga tersebut berasal dari pihak distributor, yang kami lihat bersumber dari naiknya sejumlah komoditas (CPO +40%YoY, kopi +32%YoY, gula + 43%YoY, dan skimmed milk +31%YoY, yang merupakan komponen bahan baku utama bagi MYOR).
Penerbitan obligasi dan rencana penggunaannya. MYOR baru saja melaksanakan penerbitan obligasi, di mana perseroan menawarkan imbal hasil hingga 9,5% untuk penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I tahap I 2017, yang senilai Rp500 miliar. Dana hasil obligasi alkan digunakan seluruhnya untuk pelunasan sukuk mudharabah II Mayora Indah 2012, yang akan jatuh tempo Mei 2017 senilai Rp250 miliar, sisanya untuk keperluan modal kerja, di mana tahun ini perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp600 miliar – Rp900 miliar. Selain dari penerbitan obligasi, dana modal kerja berasal dari kas internal, di mana sampai dengan 9M16, MYOR memiliki kas bersih sebesar Rp 1,5 triliun, D/E Ratio sebesar 1.3x (9M15: 1.2x). Kami menilai positif rencana refinancing tersebut, terutama dari segi solvabilitas yang memang telah membaik dari tahun ke tahun (lihat figure 3 di bawah).
Valuasi dan Rekomendasi: MYOR merupakan salah satu perusahaan FMCG yang paling resilient terhadap depresiasi Rupiah, mengingat pasar ekspornya yang cukup signifikan. Adapun resiko investasi meliputi: 1). Perbaikan ekonomi lebih lambat dari estimasi, 2). Eskalasi persaingan industri FMCG. (BUY, TP Rp2,000, 17E’PE dan PBV: 25.3x dan 5.4x.
samuel sekuritas