Price: Rp1,930 – Target Price: Rp2,300
9M16 Result Flash
• Kredit meningkat 16,9% yoy menjadi Rp 154 triliun.
• NPL gross sebesar 3,6% (2Q16: 3,4%, 3Q15: 4,5%).
• Laba bersih meningkat 32,7% menjadi Rp 1,6 triliun (69%/70% dari ekspektasi kami/konsensus untuk FY16).
Pertumbuhan kredit solid. BBTN mencatat pertumbuhan kredit 16,9% yoy atau jauh di atas industri yang sekitar 6,8% per Agustus 2016. Sesuai rencana manajemen untuk berfokus pada kredit sektor perumahan, kredit sektor tersebut terus meningkat dengan kontribusi yang membesar (3Q16: 91,09%, 2Q16: 90,91%, 3Q15: 89,61%). Kami melihat ini sebagai hal positif karena: 1.) prospek kredit perumahan yang masih sangat besar, khususnya menengah ke bawah; 2.) keahlian manajemen dalam sektor ini, termasuk dalam pengendalian kualitas aset. Kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan kredit tahun ini sekitar 18-20%, dimana pada 4Q16 kredit sektor properti secara industri mulai menggeliat seiring penurunan suku bunga dan pelonggaran aturan.
NPL sedikit menguat namun masih relatif stabil. NPL gross pada 9M16 tercatat naik 19 bps qoq atau turun 90 bps yoy. Kami melihat angka NPL tersebut masih relatif stabil dan secara persentase berpeluang menurun pada 4Q16 seiring peningkatan jumlah kredit. Selain itu, langkah BBTN menurunkan porsi kredit di luar sektor perumahan dapat lebih menurunkan NPL dalam jangka panjang mengingat NPL di segmen non perumahan relatif tinggi.
Marjin relatif terjaga. BBTN diuntungkan oleh penurunan cost of fund akibat penurunan suku bunga acuan, meski NIM agak melemah. Suku bunga deposito 3-bulan yang tertinggi saat ini di level 7% berpeluang turun 50bps apabila keadaan pasar memungkinkan. Manajemen masih melihat kemungkinan perbaikan cost of fund pada 4Q16. Sementara itu, terkait biaya subsidi bunga tahun 2014 dan 2015 yang belum dibayarkan oleh pemerintah Rp 5,3 triliun, saat ini sedang dalam proses dan diperkirakan akan dibayar pada November atau Desember ini. Manajemen menilai penundaan pembayaran tersebut adalah karena program tersebut relatif baru dan tidak memperkirakan akan terjadi lagi ke depannya. Mengenai rencana perubahan porsi pembiayaan pemerintah ke depannya dalam program FLPP dari saat ini pemerintah 90% dan BBTN 10% menjadi mungkin pemerintah 60% dan BBTN 40% masih dalam tahap negosiasi. Hal ini dapat berpengaruh negatif ke marjin BBTN.
Laba bersih relatif baik, tetap Buy. Meski pencapaian 9M16 hanya sekitar 69%/70% dari ekspektasi kami atau konsensus full year, kami melihat BBTN masih berpotensi mengejarnya sehingga laba bersih FY16 bisa inline, mengingat kontribusi laba bersih pada 4Q biasanya paling tinggi. Maintain Buy.
Andy Ferdinand
Head of Equity Research
Samuel Sekuritas