Peristiwa sebelumnya
· Inflasi Jepang naik. Inflasi Jepang naik ke 0,5% YoY dari 0,1% YoY di Nov16. (JGB 10y yield -2,5bps, USD/JPY -0,5% WoW)
· AS tumbuh cepat. Pertumbuhan PDB AS 3Q16 direvisi naik ke 3,5% YoY dari 3,2% YoY. (UST 10y yield -5,4bps, Dollar Index +0,06%, S&P 500 -1,8% WoW)
· Ekspektasi inflasi terpangkas. Presiden Jokowi menginstruksikan tidak menaikkan harga BBM khususnya premium, solar, minyak tanah, dan listrik dalam tiga bulan ke depan. BI memprediksi inflasi sampai akhir 2016 di bawah 3% YoY. (SUN 10y yield -9,1bps, JIBOR 1w +115,4bps WoW)
· Outlook Indonesia naik. Fitch Ratings meningkatkan Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive. (IHSG -3,9% WoW)
· Isu defisit fiskal masih intensif. Realisasi penerimaan pajak hingga 20 Des16 tercatat 76,17% dari target APBN-P 2016 sementara penerimaan DJBC baru mencapai 79,94%. Penyerapan belanja pemerintah hingga akhir 2016 diperkirakan oleh Pemerintah hanya mencapai 93%. Kementerian Keuangan akan menarik PPN di setiap mata rantai industri rokok, dari hulu sampai hilir.
Peristiwa penting mendatang
· Consumer confidence index AS Des16 diumumkan Selasa malam, diperkirakan turun.
· Pertumbuhan uang beredar Indonesia (M1&M2) Nov 16 diumumkan Jum’at, diperkirakan naik.
Ulasan ekonomi mingguan
Pasar obligasi mulai pulih, optimisme pertumbuhan global terjaga. Pasar obligasi global mulai mereda aksi jualnya minggu lalu tetapi kejatuhan pasar saham masih berlangsung terutama di pasar negara berkembang – sebaliknya di negara maju, indeks saham justru terus menguat, menandakan optimisme pertumbuhan. Tetapi di awal minggu ini, mulai terlihat penguatan di indeks saham Asia, bisa jadi pertanda meredanya shock kenaikan FFR target serta Trump effect. Secara umum fokus masih tertuju pada kebijakan ekonomi dari Trump, kemungkinan di awal tahun depan. Selasa malam ditunggu consumer confidence index AS yang diperkirakan turun. Dollar index berpeluang terkoreksi di minggu ini.
Risiko fiskal mengancam, ekspektasi inflasi terpangkas. Pasar obligasi global yang mulai pulih membawa serta imbal hasil SUN untuk turun sejak minggu lalu, sejalan juga dengan aliran dana asing yang masuk sehingga membawa penguatan rupiah. Akan tetapi yang sebaliknya terjadi di pasar saham – IHSG anjlok 3,9% WoW dan sudah sekitar $337 juta aliran dana asing keluar di sepanjang Des16. Selain faktor global, kenaikan outlook oleh Fitch serta ekspektasi inflasi yang terpangkas oleh keengganan Jokowi menaikkan harga BBM Premium dan Solar hingga 3 bulan mendatang, menjadi sentimen positif. Sentimen negatif masih datang dari sisi fiskal sehingga mengurangi prospek pertumbuhan yang bersumber dari belanja pemerintah – defisit terhadap PDB di 2016 berpeluang mendekati 3%. Rupiah berpeluang menguat hingga akhir tahun walaupun cenderung temporer melihat prospek awal tahun yang masih akan penuh ketidakpastian.
Riset Ekonomi Mingguan