Mikael menambahkan, situasi dunia akhir-akhir ini selalu menimbulkan kejutan. Salah satunya adalah terpilihnya Trump sebagai pemimpin baru negara adidaya, Amerika Serikat, yang tentu memberikan dampak pada banyak hal. Termasuk volatilitas pasar keuangan global dan meningkatnya mata uang dolar Amerika.
Sebagai contoh, Euro jatuh menjadi 1.0590 dolar AS dari 1.0729 dolar AS pada kurs akhir tahun lalu. Hal yang sama juga terjadi pada mata uang Poundsterling yang merosot ke 1.2072 dolar AS dari 1.2491.
Selain meningkatnya nilai dolar dan harga emas yang turun, kondisi tak menentu juga merambah hanga minyak mentah. Dalam kurun waktu sebulan ini, harga minta cenderung menguat. ”Ini juga jadi peluang emas,” jelas pria yang merupakan mantan pimpinan Saxo Bank Denmark. – jpnn.com