Corporate Culture
Budaya perusahaan memiliki peran penting dalam pengembangan organisasi dan pengambilan kebijakan. Sangat penting bagi seorang spesialis dibidang Human Resources (HR) untuk memahami konsep dari budaya dalam perusahaannya tersebut.
Tidak hanya sebatas pengertiannya saja, kata budaya perlu dilihat dari berbagai aspek sehingga dipahami betul bagaimana perannya dalam struktur organisasi dan fungsinya dalam kinerja perusahaan.
Budaya secara umum diartikan sebagai kumpulan nilai, gagasan, sikap dan simbol lain yang kompleks dan bermakna yang melayani manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat.
Budaya dan nilai-nilainya diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. secara langsung, kebudayaan juga melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian perilaku yang dapat diterima di dalam masyarakat yang meliputi rasa diri dan ruang, komunikasi dan bahasa, pakaian dan penampilan, nilai dan norma serta kebiasaan kerja dan praktek.
Budaya tidak hanya tercipta di lingkungan masyarakat. Dalam perusahaan, juga ditemukan model budaya yang tentunya sesuai dengan kebiasaan yang terjadi dalam lingkup kerja tersebut. ada banyak pengertian yang disampaikan oleh para ahli tentang budaya perusahaan.
Secara garis besar, definisinya dapat disimpulkan sebagai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.
Berdasarkan definisi budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R (1990:2), budaya sendiri juga dapat dilihat dari empat aspek, yaitu:
Aspek keterlibatan
Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab yang secara tidak langsung meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, dimana sangat penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.
Aspek konsistensi
Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan termasuk masalah komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi dan penghargaan terhadap prestasi. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan secara konsisten.
Aspek adaptabilitas
Adaptabilitas sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan terhadap berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.
Aspek misi
Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.
Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan peningkatan kinerja perusahaan, tetapi memiliki fungsi di dalam suatu organisasi antara lain memiliki suatu peran dalam batas-batas tertentu yaitu menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Selain itu, budaya digunakan untuk menyampaikan identitas bagi anggota-anggotanya. apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai.
Melihat persaingan di era global yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya.
Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang unggul. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. bukan hanya berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan organisasi untuk melakukan produksi.
Membangun budaya organisasi unggul ternyata bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi apabila perusahaan telah memiliki budayanya sendiri yang mengakar dan tidak bisa begitu saja diganti karena dapat mempengaruhi kelancaran dalam organisasi.
Berdasarkan studi literature, budaya unggul dalam perusahaan dapat ditumbuhkan dengan menata elemen-elemen penting yang saling terkait dan harus dilakukan secara harmonis. Elemen-elemen tersebut adalah:
Sejarah organisasi
Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sejarah yang menjadi kekuatannya dan tidak dapat dihapus begitu saja.
Nilai-nilai dasar dan keyakinan
Nilai-nilai dasar dan keyakinan dibangun sebagai fondasi dari sebuah identitas perusahaan. Nilai nilai merupakan sesuatu yang memaknai jati diri seorang anggota organisasi dalam keadaan apapun. Sedangkan keyakinan berarti sesuatu yang dipercayai bersama.
Simbol-simbol yang kasat mata
Nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki diwujudkan dalam simbol-simbol yang lebih bisa dipahami oleh orang di luar organisasi, seperti logo perusahaan, nama perusahaan, cara berpakaian karyawan dan sebagainya.
Tag line
Banyak perusahaan yang menunjukkan budayanya dalam bentuk bahasa seperti slogan, filosofi, moto dan bahasa percakapan.
Ritual dan seremoni
Budaya perusahaan yang unggul dapat diciptakan melalui serangkaian acara-acara tertentu yang didesain dengan memberikan bobot manfaat kepada siapa saja yang hadir terutama karyawan perusahaan. Ritual tersebut dapat dibagi menjadi empat tahapan yaitu ritual penerimaan, ritual penguatan, ritual pembaruan dan ritual integrasi.
Perusahaan yang memiliki budaya unggul, menurut Samdeep dan Sussman (1991:84), memiliki ciri-ciri di antaranya:
Keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa manusia adalah sumber daya perusahaan yang paling penting.
Komitmen karyawan terhadap tujuan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan komitmen mereka terhadap tujuan kelompok atau pribadi.
Kesadaran bahwa komunikasi ke arah lebih penting daripada komunikasi ke bawah.
Komitmen manajemen puncak untuk menumbuhkan kebanggaan di kalangan semua karyawan.
Pandangan yang menghargai kebenaran mengambil resiko dan kreativitas.
Memiliki budaya yang unggul merupakan pekerjaan yang besar bagi perusahaan. Proses yang harus dijalani tidak mudah, apalagi dengan telah terciptanya budaya yang sudah mengakar di lingkungan kerjanya.
Perusahaan harus berani mengambil tindakan dengan menyediakan dana dan menginvestasikan setiap individu untuk berkesempatan belajar.
Budaya yang unggul dapat diciptakan dengan membiasakan elemen-elemen pentingnya secara berkelanjutan. Proses ini tidak hanya diterapkan pada karyawan, tetapi juga pada para pemimpinnya, yang bisa dilakukan melalui pelatihan yang terencana dengan baik ataupun pembelajaran dengan berbagi pengalaman dengan perusahaan lain yang memiliki budaya yang kuat dan unggul. – pakarkinerja.com