Dalam wawancara khusus dengan cepagram.com, di Munas Gatensi I, Bambang Rahmadi menjelaskan sebagai berikut:
Menyikapi hal tersebut diatas Bambang Rahmadi Ketua Umum BPP Gatensi mempersiapkan dengan meningkatkan penyediaan dan kualitas tenaga ahli teknik konstruksi yang siap bersaing dengan tenaga ahli teknik asing yang masuk ke Indonesia . Berbagai upaya telah dilakukan sebelumnya oleh Gatensi. Pelatihan, Musyawarah Daerah tenaga ahli konstruksi diberbagai daerah, serta Konsolidasi Nasional melalui Munas Gatensi di Jakarta kemarin 10/07/2017di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan.
Gabungan Ahli Tekhnik Nasional indonesia (Gatensi) berharap sertifikasi keahlian dan keterampilan terhadap pekerja konstruksi Indonesia terus diperluas. Sertifikasi ini dinilai dapat meredam masuknya tenaga kerja asing (TKA) di Tanah Air. Hal tersebut diutarakan Ketua Umum Gatensi Ir Bambang Rahmadi pada Musyawarah Nasional (Munas) Badan Pengurus Pusat Gatensi (BPP Gatensi) di Jakarta Selatan hari ini.
“Kita berharap sertifikasi keahlian dan keterampilan ini dapat meredam masuknya tenaga kerja asing ke dalam negeri, utamanya di sektor konstruksi,” ujar Bambang. Dia mengatakan, pihaknya berharap tahun ini sertifikasi terhadap tenaga kerja konstruksi mencapai satu juta tenaga kerja. Dalam beberapa tahun ke depan sertifikasi dapat mencapai tujuh juta sertifikat. “Bekerjasama dengan pemerintah, kita harapkan tersertifikasi sebanyak tujuh juta dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, sertfikasi ini dapat meredam masuknya tenaga kerja asing, termasuk tenaga kerja tidak terampil (unskill labour). Sebab, dengan adanya kewajiban bagi setiap perusahaan mempekerjakan karyawan yang bersertifikat, maka sertifikasi akan mempersulit tenaga kerja asing tersebut. ”Nanti kan tinggal dilakukan sweeping, yang tidak bersertifikat dikembalikan ke negaranya, dan jangan sampai para insiyur Indonesia hanya menjadi penonton di rumah sendiri” Bambang menegaskan.
Bambang mengatakan, sertifikasi kepada tenaga kerja lokal sangat strategis untuk memastikan lapangan kerja yang tersedia benar-benar diisi oleh tenaga kerja lokal. Sebab tingkat pengangguran di dalam negeri sendiri masih sangat tinggi. “Jangan sampai, yang unskill labour juga masuk ke Indonesia,” pungkas Bambang.
Bambang optimistis sektor konstruksi akan tumbuh dengan baik ke depan. Sebab itu mesti ditopang oleh kecukupan pasokan tenaga kerja konstruksi yang tersertifikasi di dalam negeri. Optimisme di sektor ini mengemuka berkat gencarnya pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air.