Friday, December 29, 2023
Google search engine
HomeNews FlashDari 7 Juta Pekerja Konstruksi di Indonesia Baru 700 Ribu Yang Sudah...

Dari 7 Juta Pekerja Konstruksi di Indonesia Baru 700 Ribu Yang Sudah Tersertifikasi

Resmikan Percepatan Sertifikasi Pekerja Konstruksi, Presiden RI : Jangan jadikan ajang jual beli

Presiden RI Ir. H. Joko Widodo secara resmi meluncurkan program percepatan sertifikasi terhadap pekerja konstruksi di seluruh Indonesia. Peluncuran yang dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017 ini dihadiri oleh 5.000 pekerja konstruksi dari Jakarta.

Jokowi mengatakan ada dua kunci dalam menghadapi persaingan global. Pertama, pembangunan infrastruktur yang kurang dan juga pembangunan sumber daya manusia.

Jokowi mengatakan untuk memenuhi itu semua Indonesia tidak hanya butuh tenaga kerja yang banyak tetapi juga harus terampil. Pasalnya Indonesia harus memastikan jika kualitas produk yang dikerjakan harus tetap baik.

Dalam acara tersebut ada sekitar 9.700 tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi. Padahal, menurut Jokowi, ada sekitar 7 juta pekerja konstuksi di seluruh Indonesia.

“Dari jumlah tersebut tidak lebih dari 700 ribu orang saja yang sudah tersertifikasi,” ujarnya.

Jokowi mengatakan jika sertifikasi ini hanya untuk membuktikan jika kualitas tenaga kerja Indonesia di bidang konstruksi tidak kalah dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan juga beberapa negara lainnya.

Sertifikasi sendiri dilakukan oleh Lembaga Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. Jokowi mengatakan jangan sampai sertifikasi ini malah disalahgunakan dan menjadi ajang transaksi.

“Saya titip dan saya juga ingatkan program percepatan ini jangan sampai dijadikan ajang untuk jual beli lembar sertifikat sehingga tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pekerja konstruksi tidak tercapai,” ungkap Jokowi.

Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga menjelaskan proses percepatan sertifikasi ini dilakukan untuk banyak tingkatan. Bukan hanya para pekerja konstruksi langsung seperti tukang dan mandor, melainkan pekerja seperti petugas menejemen proyek, menejemen konstruksi, tenaga administrasi kontrak, juga mendapat hak untuk mengikuti ujian sertifikasi.

Proses untuk mendapatkan sertifikat sendiri hanya membutuhkan waktu tiga hari, dimana hari terakhir akan dilakukan ujian baik secara tertulis dan di lapangan.

Danis H Sumadilaga menargetkan tahun ini mampu menerbitkan sertifikasi setidaknya untuk 30 ribu pekerja konstruksi. Ia menambahkan sampai saat ini sudah ada 24 ribu pekerja konstruksi yang bersertifikat.

lpjk.net

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments