Berita Global
· Ekonomi China hanya tumbuh 6,2% pada kuartal II-2019. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan laju pertumbuhan yang terlemah sejak 27 tahun, yang terjadi karena lemahnya permintaan domestik dan luar negeri di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. (Bloomberg)
· Korea Selatan tidak lagi mengimpor minyak dari Iran. Korea Selatan (Korsel), importir minyak mentah terbesar kelima di dunia memutuskan untuk tidak membeli minyak dari Iran dalam dua bulan terakhir ini. Dengan impor Iran untuk semester pertama turun 36,9% dari tahun sebelumnya. (Kontan)
Berita Domestik
· Neraca perdagangan Juni 2019 surplus tipis US$ 200 Juta. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2019 surplus sebesar US$ 200 juta. Surplus neraca perdagangan kali ini, disebabkan oleh surplus nonmigas sebesar US$ 1,16 miliar, sementara defisit migas sebesar US$ 966,8 juta. (Kontan)
· Neraca perdagangan sepanjang Januari – Juni 2019 tercatat defisit US$ 1,93 miliar. Penyebabnya masih didorong oleh defisit migas yang semakin membengkak mencapai US$ 4,78 miliar di tengah surplus nonmigas sebesar US$ 2,8 miliar. (Kontan)
· Produk tekstil diprediksi bisa jadi penopang laju penurunan ekspor di paruh kedua. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman, mengatakan, dari sisi tekstil tidak merasakan penurunan ekspor. Bahkan, dia percaya sampai dengan akhir tahun ini industri tekstil di Indonesia bisa membaik dan meningkatkan ekspor. (Kontan)
· Neraca dagang Juni surplus, Menkeu terus dorong ekspor lewat kebijakan perpajakan. (Kontan)
Dollar Index stabil rupiah diperkirakan bergerak menguat. Dollar indeks diperkirakan stabil ke level 96.90-96,99 terhadap hampir semua mata uang utama lain. Stabilnya dollar ditopang oleh ketidakpastian terkait Brexit yang mendorong pelemahan euro dan pound sterling terhadap dollar. Rupiah diperkirakan menguat jelang lelang SUN hari ini. Sementara itu data neraca perdagangan yang kembali surplus di bulan Juni sebesar USD 196 juta diperkirakan akan berdampak positif bagi penguatan rupiah. Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp13.900/USD-Rp 13.926/USD. – samuel sekuritas
PUPR Ancam Copot Direksi Kontraktor Tol BORR yang Ambruk
Aksi Ambil Untung Investor Diramal Bikin IHSG Lesu
PASAR OBLIGASI: Harga SUN Berpeluang Naik, Investor Disarankan Trading Jangka Pendek
Gempa M 6 Guncang Nusa Dua Bali