Saturday, June 22, 2024
Google search engine
HomeBusinessEconomy & FinanceDaily Economic Research & Monitor

Daily Economic Research & Monitor

Berita Global

·      The Fed pangkas suku bunga, tapi tak memberi sinyal penurunan dalam jangka panjang. Pemotongan suku bunga dilakukan hanya sebagai antisipasi pelemahan ekonomi akibat perang dagang. (Kontan)

·      Penjualan retail Jerman naik. Dari bulan April-Juni 2019, menjadi periode penguatan ekonomi Jerman dengan penjualan ritel naik 3,5% pada bulan ini secara rill. Pada bulan lalu, sempat terjadi penurunan yang direvisi sebesar 1,7%. Dengan capaian itu maka menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember 2006. (Kontan)

Berita Domestik

·         Dalam laporan BKPM kuartal II-2019 menyebutkan Jawa Barat memberikan sumbangsih 15,6% atau senilai Rp 31,4 triliun terhadap total realisasi investasi senilai Rp 200,5 triliun. (Kontan)

·         Realisasi investasi kuartal I-2019 naik 5,3% menjadi Rp 195,1 triliun. Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan, nilai realisasi investasi sepanjang kuartal pertama tersebut telah memenuhi 25,6% dari target investasi sepanjang tahun ini yaitu Rp 792 triliun. (Kontan)

·         BI Prediksi Inflasi Juli 2019 Capai 0,12%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Juli 2019 bakal lebih rendah, berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan bank sentral selama pekan pertama bulan ini. Inflasi diprediksi 0,12% secara month to month (mtm) dan 3,12% year on year (yoy). (Kontan)

·         Inflasi tersebut terjadi dikarenakan banyak komoditas pangan yang mengalami penurunan seperti daging ayam ras, bawang merah, bawang putih. (Kontan)

Dollar Index naik rupiah diperkirakan bergerak melemahDollar indeks diperkirakan naik ke level 98.8-98,9 terhadap hampir semua mata uang utama lain. Penguatan indeks dollar yang cukup tajam semalam didorong oleh pernyataan Powell yang cukup hawkish di saat The Fed memutuskan menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2,0%-2,25% kemarin malam. Powell menyatakan pemotongan suku bunga ini adalah penyesuaian kebijakan The Fed terhadap kenaikan suku bunga tahun lalu. Pemotongan suku bunga kali ini bukan berarti The Fed akan secara agresif menurunkan tingkat suku bunga. Pernyataan tersebut mendorong investor menempatkan dananya dalam dollar di tengah kemungkinan pemotongan suku bunga yang akan lebih agresif dilakukan bank sentral lainya.Rupiah kemungkinan melemah akibat penguatan dollar indeks. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.080/USD-Rp 14.100/USD.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments