Saturday, December 30, 2023
Google search engine
HomeBusinessEconomy & FinanceBerita Ekonomi Senin Pagi

Berita Ekonomi Senin Pagi

Dollar Index melemah rupiah diperkirakan bergerak melemah

Berita Global

·       Trump ancam kenakan tarif baru ke China, peluang pemangkasan bunga The Fed terbuka. Trump mengatakan akan mengenakan tarif 10% untuk barang-barang impor dari China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September 2019, dan menyatakan ia tidak puas dengan negosiasi perdagangan antara kedua negara. (Kontan)

·      Trump memainkan permainan yang berbahaya dengan ekonomi Amerika Serikat dan dunia. Aksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang meningkatkan tensi perang dagang dengan China dinilai mengancam munculnya guncangan kuat pada ekonomi AS. Ancaman ini bahkan diyakini tak dapat dibendung oleh The Fed. (Kontan)

Berita Domestik

·         PDB di kuartal II 2019 diramal melambat karena Ramadan-Lebaran kurang bergairah. Indikasi tersebut tercermin dari hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) periode Mei 2019 yang menunjukkan indeks penjualan riil (IPR) di level 7,7% year on year (yoy), lebih rendah dari periode sama tahun lalu di level 8,3%.  (Kontan)

·         Perlambatan kinerja ekspor diproyeksikan hambat pertumbuhan ekonomi. Sinyal tersebut sudah terpancar dari April lalu. Terutata harga komoditas pertambangan seperti batubara dan crude palm oil (CPO) mengalai pelemahan harga dan penurunan volume produksi. (Kontan)

·         Tax amnesty jilid II lebih banyak mudaratnya daripada keuntungannya. Akan lebih banyak kerugian yang didapat bila tax amnesty jilid II diberlakukan. Akan timbul kecemburuan dari wajib pajak yang selama ini patuh dan sudah mengikuti tax amnesty pada periode Juli 2016 hingga Maret 2017. (Kontan)

Dollar Index melemah rupiah diperkirakan bergerak melemahDollar indeks diperkirakan turun ke level 98.0-98,2 terhadap hampir semua mata uang utama lain. Pelemahan dollar didorong ekspektasi investor bahwa The Fed akan kembali menurunkan tingkat suku bunga di bulan Oktober seiring kemungkinan akan kembali dinaikanya tarif impor barang China sebesar 10% oleh Trump. Rupiah diperkirakan melemah didorong pelemahan Yuan akibat perang dagang yang kembali berlanjut. Selain itu rupiah kemungkinan juga akan dibebani data pertumbuha ekonomi triwulan kedua yang tidak begitu bagus. Data pertumbuhan ekonomi triwulan kedua kami perkirakan hanya akan tumbuh di kisaran 5,1% (yoy) diakibatkan rendahnya konsumi domestik triwulan kedua dibandingkan tahun lalu. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.150/USD-Rp 14.200/USD.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments