Highlights:
· Sektor Oil&Gas: Produksi Minyak Nasional Terus Terperosok
· BBTN: Suprajarto tolak jadi Dirut BBTN
· CPO: Pertamina siap produksi B100
· WSKT: Tambah Modal Pengelola Tol Cibitung-Clincing
Minim Katalis, IHSG Diperkirakan Berbalik Melemah
Bursa saham US ditutup cukup positif, Nasdaq naik +1,48% menjadi 1.496 diikuti S&P500 +1,27% ke level 2.924 dan DJIA yang naik +1,25% menjadi 26.362. Penguatan ditopang optimism pasar atas sikap China yang belum akan mengambil langkah lebih lanjut terhadap pengenaan tariff baru US. Penguatan juga terjadi pada bursa Eropa dengan kenaikan rata-rata +2%.
Indeks EIDO menguat (+0,6%) dengan bursa Asia pagi ini menguat, Nikkei +0,92%. Harga minyak dunia menguat seiring turunnya inventory US sebesar 10 juta barrels. Meski demikian, pasar masih dibayangi kekhawatiran atas kelanjutan trade was US-China. Pagi ini Brent turun -0,16% menjadi $61/barrel diikuti WTI melemah -0,12% menjadi $57/barrel. IHSG Kamis menguat +0,12% menjadi 6.289 dengan pemberat indeks adalah Industri Dasar serta saham SMMA, TBIG dan INKP. Net sell asing pada pasar regular mencapai Rp 310 miliar dengan nilai tukar menguat ke Rp 14.235/USD.
Pasar menutup minggu ini kami perkirakan berpotensi untuk melemah seiring tekanan yang terjadi pada net sell asing juga mulai membayangi sektor yang telah leading dari awal minggu yaitu Basic Industry dan Agriculture. Net sell asing selama 4 hari ini mencapai Rp 1,66 triliun. Investor disarankan antisipasi pelemahan lanjutan saham yang lagging sejak awal minggu yaitu saham perbankan dan rokok. Hari ini akan ada rilis data Personal Income US periode Jul-19 (Jun-19 0,4% dan cons 0,3%) dan Personal Spending (Jun-19 0,3% dan cons 0,5%). – samuel sekuritas
Baca juga ini:
Harga Minyak Mentah Naik Terus, Ini Sebabnya
Wall Street melaju ditopang pernyataan China tentang kelanjutan negosiasi perdagangan
Ada Harapan AS-China Gelar Pertemuan, Bursa China Menguat
editor: lea