Sunday, June 23, 2024
Google search engine
HomeBusinessEconomy & FinanceIndef: Pencabutan subsidi listrik 900 VA berpotensi pacu inflasi

Indef: Pencabutan subsidi listrik 900 VA berpotensi pacu inflasi

Berita Domestik

·         Indef: Pencabutan subsidi listrik 900 VA berpotensi pacu inflasi. Pemerintah dan Pemerintah dan Badang Anggaran (Banggar) DPR RI memutuskan untuk mencabut subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM) di tahun depan.

Bhima memprediksi, pencabutan subsidi listrik yang ditujukan untuk 24,4 juta pelanggan tersebut berpotensi memukul tingkat konsumsi rumah tangga dan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sebab, pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) bakal tergerus untuk membayar tagihan listrik.

“Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh di bawah 5% dan efek ke pertumbuhan ekonomi mungkin melambat ke 4,9%,” lanjutnya. Padahal, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah tahun depan sebesar 5,3%.

Selain dampak terhadap inflasi, Bhima memperingatkan pemerintah untuk benar-benar mengonfirmasi data pelanggan yang dianggap mampu. Jangan sampai, masih ada masyarakat miskin yang tercatat masuk dalam kategori mampu dan harus menanggung dampak pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA-RTM tersebut.

·         Banggar DPR potong anggaran subsidi energi jadi Rp 124,87 triliun di APBN 2020. Anggaran tersebut merosot dari yang ditetapkan dalam RAPBN 2020 sebelumnya yaitu Rp 137,46 triliun. (Kontan)

·         Sebelumnya, pemerintah bahkan mengajukan usulan anggaran subsidi energi yang baru yaitu Rp 145,49 triliun. Ini karena hasil pembahasan dengan Komisi VII DPR yang lalu menyepakati kenaikan volume konsumsi LPG 3 kg naik dari 7 juta metrik ton (RAPBN 2020) menjadi 7,5 juta metrik ton dan subsidi tetap solar naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 per liter. (Kontan)

·         BPS: Daya beli petani nasional naik 0,58% (mom).  kenaikan adalah kenaikan harga gabah dan jagung topang kenaikan daya beli petani. (Kontan)

Berita Global

·      Marah besar setelah aksi balasan China, Trump ingin naikkan tarif dua kali lipat. Trump ingin menaikkan tarif impor dua kali lipat terhadap barang-barang China. Hal itu diungkapkan oleh tiga orang sumber CNBC yang tak mau namanya diungkap ke publik.  (Kontan)

·      China akan memberikan banyak stimulus untuk topang ekonominya yang melambat. China berencana memberikan lebih banyak dukungan bagi perekonomiannya, termasuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan daerah, sambil mempertahankan kebijakan moneter yang bijaksana dengan likuiditas yang cukup. (Kontan)

Dollar Indeks melemah rupiah diperkirakan bergerak menguatDollar indeks diperkirakan bergerak melemah ke level 98.7-98.90 terhadap mata uang kuat utama lainya. Pelemahan dollar didorong oleh kekhawatiran investor akan pertumbuhan ekonomi AS di triwulan ketiga setelah data ISM manufacturing AS bulan Agustus menunjukan kontraksi menjadi 49.1 dari sebelumnya 51.2. Perang dagang yang semakin memanas antara AS-China dikhawatirkan pelaku pasar akan semakin menekan ekonomi AS. Rupiah kemungkinan menguat akibat pelemahan dollar indeks tersebut. Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.180/USD-Rp 14.190/USD.

Baca juga ini:

1 Januari 2020 Iuran BPJS Mandiri Kelas I & II Naik 100%!

bpjs-cnbc

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments