Highlights:
· Sektor Metal: 6 Smelter Nikel Siap Operasi 2021
· APLN : Lunasi Utang Obligasi Rp550 miliar
· PTPP : Pangkas Target Kinerja 2019
· GIAA : Buka Opsi Akuisisi Sriwijaya
Minim sentimen, IHSG diperkirakan kembali melemah
Pasar US berbalik menguat setelah aksi profit taking yang terjadi sejak awal minggu. Investor yang sempat merespon negatif rilis data ADP Employment Change Sep-19 yang turun -14% MoM kembali mulai melakukan akumulasi beli. Nasdaq naik +1,12% menjadi 7.872 diikuti S&P500 +0,8% ke level 2.910 serta DJIA +0,47% menjadi 26.201. Rilis data terbaru adalah ISM Non-Manufacturing US per Sep-19 sebesar 52,6 (vs Aug-19 56,4; Cons 55,5).
Indeks EIDO menguat (+0,5%) dengan bursa Asia pagi ini bergerak melemah, Nikkei -0,22%; Shanghai -0,92%. Harga minyak dunia kembali turun seiring kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta ekspektasi permintaan yang melemah. Pagi ini Brent berada pada level $57,8/barrel dan WTI $52,5/barrel. IHSG Kamis menguat -0,28% menjadi 6.038 dengan pemberat indeks adalah Finance serta saham BBRI, BMRI dan TCPI. Net sell asing pada pasar regular mencapai Rp 677,3 miliar.
Selama minggu ini (Senin-Kamis) asing telah mencatatkan total net sell Rp1,32 triliun pada pasar regular dengan mayoritas penekan berasal dari saham perbankan BBRI dan BMRI. Kami menilai fokus investor global saat ini adalah terhadap potensi pemotongan Fed rate akhir bulan ini setelah data ekonomi semakin meningkatkan kekhawatiran resesi. Hari ini akan ada rilis data Consumer Confidence ID per Sep-19 (Cons 121,9; Aug-19 123,1). IHSG kami perkirakan berpotensi kembali melemah seiring minimnya sentimen regional maupun domestik yang mampu mendorong market. Investor kami sarankan antisipasi pelemahan lanjutan yang terjadi pada saham sektor perbankan. – samuel sekuritas
Baca juga: