
Highlights:
· TINS : TINS Kembali Kurangi Ekspor
· Perbankan : Per Juli, kredit melambat dan hanya tumbuh +9,6% yoy, NPL pada level 2,5%
· WIKA : Garap Tol Harbour II
· Sektor Coal : Ekspor Emiten Batubara Menurun
· Sektor Poultry: Pelaku Usaha Unggas Diwajibkan Memiliki Rumah Potong
Pasar Saham Global turun, IHSG rawan terkoreksi
Bursa saham AS pada perdagangan semalam ditutup melemah. Dow turun -1.2%, S&P500 turun -1.6% dan Nasdaq melemah -1.7%. Pelemahan terjadi seiring rilis data Harga Produsen yang turun -0.3% pada bulan September, padahal konsensus memperkirakan terjadi pertumbuhan +0.1%. Penurunan ini adalah penurunan terbesar dalam 8 bulan terakhir dan membuat kekhawatiran akan pelemahan ekonomi AS membesar. Di sisi lain sentimen negatif juga datang dari rencana pemberlakuan kenaikan tarif impor barang China ke AS dari 25% menjadi 30%. Pengenaan tarif baru diperkirakan terjadi pada 15 Oktober mendatang. Hal ini membuat eskalasi perang dagang semakin tinggi dan bisa membuat pihak China membalas mengenakan tarif yang sama. Tensi perang dagang juga meningkat setelah pemerintah AS akan melakukan pemberhentian Visa bagi pihak China yang menyerang pihak minoritas di negara sendiri. Dan juga pemerintah AS membuat pernyataan bahwa dana pensiun AS dilarang membeli saham-saham yang berkaitan dengan China, seperti Alibaba dan JD.
Sentimen positif hanya datang dari The Fed yang dikabarkan akan segera memperbesar Neracanya yang diartikan banyak analis adalah memberikan stimulus ke perekonomian AS meski bukan berbentuk Quantitative Easing. Maraknya sentimen negatif membuat kami memperkirakan IHSG hari ini kembali terkoreksi dan mengikuti pergerakan bursa regional. Pagi ini indeks Nikkei dibuka -0.79%, sedangkan bursa Korea libur.
Baca juga: