“Golf itu olah raga atau hiburan ?”
Mungkin banyak orang yang masih berpendapat bahwa golf itu adalah kegiatan olah raga murni tetapi mungkin banyak juga orang yang berpendapat bahwa golf itu hanyalah sekedar hiburan belaka, semua pendapat itu tidak ada yang salah tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya.
Jika dilihat kegiatan golf yang ada di Indonesia saat ini, memang masih pendapat tersebut masih terbagi dua yaitu dikalangan para atlit golf amatir maupun profesional masih berpendapat bahwa golf adalah kegiatan olah raga murni namun dikalangan para pegiat golf yang hanya mempunyai hobby golf dan hampir main golf setiap hari bahkan mungkin boleh dikatakan bagi mereka tiada hari tanpa golf , golf itu sudah bukan merupakan kegiatan olah raga lagi walaupun mereka tetap mengatakan bahwa golf adalah kegiatan olah raga namun faktanya mereka sudah tidak pernah peduli lagi dengan segala aturan olah raga golf bahkan motivasi untuk bermain golf merekapun sudah bergeser dari olah raga menjadi hiburan, karena pada umumnya alasan golf bagi mereka bukan lagi untuk berolah-raga tetapi untuk dapat bersilaturahmi dengan teman-teman sehingga dapat ngobrol ngalor-ngidul sambil ketawa-ketawa, mengisi waktu untuk menghilangkan rasa jenuhnya terhadap pekerjaan yang dilakukan secara rutin atau ada maksud lain yang tidak terkait langsung dengan kegiatan olah raga nya, saya tidak akan menjelaskan maksud lain yang dimaksud disini karena kalau dijelaskan akan sangat panjang dan “pokoknya kalau diceritain mah sedih dweh…..”.
Bagi kalangan atlit dan kalangan profesional golf yang jumlahnya lebih kurang 20% dari jumlah seluruh pegiat golf yang ada di Indonesia mungkin masih percaya bahwa golf adalah bagian dari salah satu cabang olah raga di dunia ini, mereka masih percaya bahwa dengan olah raga golf yang ditekuni bisa memperoleh prestasi sesuai dengan yang diharapankannya, sehingga mereka rajin dan giat berlatih untuk dapat menggapai prestasi impiannya dari mulai tingkat amatir sampai professional terutama mereka yang masih memiliki usia yang memungkinkan untuk dapat mencapai prestasi tersebut.
Sedangkan bagi kalangan penikmat golf umum yang berjumlah lebih kurang 80% dari seluruh pegiat golf di Indonesia entah itu namanya semi amatir atau apa yang jelas mereka sering sekali bermain golf bahkan dalam seminggu bisa bermain sebanyak 8 atau 9 kali main (berarti dalam satu minggu ada 1 atau 2 hari yang bermain dua round, setiap round memerlukan waktu permainan selama lebih kurang 4 – 4.5 jam), namun motivasi bermain mereka sangat jauh sekali dari yang namanya olah raga, sebagai contoh :
- Seseorang tidak mau bermain golf jika tidak ada isiannya, hal ini membuktikan bahwa motivasinya bukan golf nya tapi isiannya.
- Seseorang tidak mau main golf kalau pairingnya tidak dengan si anu atau dengan teman biasa pairingnya.
- Seseorang tidak mau bermain golf kalau bukan pada acara tournament, karena kalau di acara tournament pasti ada hadiah2nya yang menarik, entah itu berupa souvenir, Hole in One, lucky draw atau ada faktor lain yang menjadi penarik untuk dapat turut serta dalam kegiatan golf tersebut, maklum saat ini lagi musim menjadi langganan peraih juara tournament golf dari hasil ketidakjujuran dalam menulis skor.
- Seseorang tidak mau main golf jika tidak main di lapangan anu.
- Sesorang tidak mau main golf sama si A karena mainnya terlalu banyak aturan, maksudnya terlalu fokus terhadap aturan golf.
- Atau seseorang baru mau bermain golf jika menemani client nya dalam rangka pekerjaan di perusahaannya.
Dan banyak alasan-alasan lain yang membuktikan bahwa seseorang bermain golf bukan karena olah raganya tapi karena ada alasan lain yang menggiringnya ke lapangan golf.
Sesuai deretan nama olah raga yang resmi di komite olimpiade memang sampai saat ini Golf adalah merupakan salah satu jenis cabang olah raga namun di Indonesia pajak untuk seluruh prasarana olah raga golf sendiri konon katanya diberlakukan besaran pajak hiburan, koq bisa……. ???
Dari fakta-fakta tersebut diatas bagaimana persepsi anda, apakah golf itu masih masuk kategori olah raga atau kategori hiburan, apapun persepsi anda pasti benar, karena kembali lagi tergantung kepada dari sisi sebelah mana kita menilainya.
Oleh ; BAHAR
Baca juga :
