Highlights
· Sektor Coal : Jelang Akhir Tahun, Harga Batu Bara Menguat
· SIPD : Sierad Memacu Bisnis Pangan Olahan
· INDF : Memprediksi industri terigu stagnan
· ISAT : 3Q19 Membukukan Laba setelah 6 Kuartal Merugi
· JSMR : Incar Pendanaan Baru Rp3 triliun
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%, IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas
Bursa saham AS pada perdagangan semalam ditutup relatif flat, dimana Dow Jones +0,11%, S&P 500 -0,12% dan Nasdaq +0,02%. Sentimen positif datang dari data ekonomi, yaitu ISM non-manufaktur Index bulan Oktober yang tercatat 54,7 diatas konsensus 53,5, yang mengindikasikan ekonomi non manufaktur di AS masih cenderung ekspansif. Namun di sisi lain, investor menanti perkembangan dari perang dagang antara AS dan China, dimana dikabarkan kedua belah pihak sedang dalam proses memilih lokasi untuk menandatangani persetujuan kesepakatan dagang. Sebelumnya dikabarkan kesepakatan dagang akan ditandatangani pada pertengahan November, namun batal dengan alasan yang belum jelas.
Pada pasar komoditas, harga Minyak Brent pagi ini turun -0.32% setelah OPEC menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global jangka menengah diperkirakan hanya akan tercipta penambahan 1 juta barel/hari dari awalnya diperkirakan 6,1 juta barel/hari. Di sisi lain, harga emas turun -1,8% menjadi USD 1.481,81/ounce.
Hari ini, pasar saham domestik diperkirakan masih berpotensi menguat terbatas, merespon positif data ekonomi Indonesia kuartal 3 yang tercatat tumbuh +5,02%, diatas estimasi SSI sebesar +4,90%. Pagi ini indeks Nikkei dibuka naik +0,13% serta Kospi +0,48%.
Berita Global
· Ekspor China bulan Oktober turun 0,9% dan impor turun 6,4%. Analis memperkirakan ekspor China akan turun untuk tiga bulan berturut-turut sebesar 3,9% dari tahun lalu, setelah kontraksi 3,2% pada bulan September. (Kontan)
· Iran menemukan ladang minyak baru. Cadangan minyak tersebut ditemukan di wilayah barat daya provinsi Khuzestan, dengan estimasi cadangan minyak mentah mencapai 53 miliar barel.. (Kontan)
Berita Domestik
· Defisit neraca transaksi berjalan (CAD) kuartal III membaik yakni 2,7% dari PDB. Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) berjalan pada kuartal III 2019 membaik. BI mencatat CAD sebesar US$ 7,7 miliar atau 2,7% dari produk domestik bruto (PDB). (Kontan)
· Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perbaikan CAD sejalan dengan penurunan impor minyak dan gas (migas) sehingga total defisit menurun akibat kebijakan B20 yang mulai efektif. (Kontan)
· Investasi manufaktur menurun, serapan tenaga kerja makin landai. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada sektor manufaktur sebesar Rp 147,3 triliun sepanjang Januari-September 2019. Angka investasi tersebut menurun dibandingkan Rp 274,7 triliun pada periode yang sama tahun 2017 dan Rp 222,3 triliun pada periode yang sama tahun 2018. (Kontan)
· Investasi manufaktur menurun, serapan tenaga kerja makin landau. Berdasarkan laporan BKPM, serapan tenaga kerja Januari-September 2019 sebesar 703.296 orang. Serapan tersebut lebih kecil dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu mencapai 704.813 orang. (Kontan)
Dollar Index menguat rupiah diperkirakan bergerak melemah. Dollar indeks diperkirakan bergerak menguat ke level 98.5-98.70 terhadap mata uang kuat utama lainya. Penguatan dollar didorong ekspektasi tercapainya kesepakatan perdagangan antara AS-China bulan ini. Para pelaku pasar akan menanti pidato dari Trump terkait prospek perjanjian perdagangan dengan China. Penguat dollar indeks tersebut kemungkinan akan menekan rupiah. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.030/USD-Rp 14.070/USD.