Highlights
· ADHI : Kinerja Keuangan FY19
Kesepakatan OPEC+ Untuk Memotong 10% Produksi Minyak Tidak Berhasil Memperbaiki Harga Minyak Dunia
Minggu lalu pasar di AS ditutup pada hari Kamis menyambut Jumat Agung dan Paskah. Pasar masih dibayangi oleh penyebaran COVID-19, harga minyak dan resiko perlambatan ekonomi. The Fed mengumumkan program bantuan USD 2,3 triliun untuk membantu usaha kecil dengan pendapatan dibawah USD 2,5 miliar. Di pagi harinya, Departemen Tenaga Kerja baru saja mengumumkan 6,2 juta klaim pengangguran baru di minggu sebelumnya. Dow akhirnya ditutup menguat +1,2% dan S&P 500 ditutup menguat +1,5%. Sedangkan Nasdaq ditutup menguat 0,8%.
Kasus COVID-19 telah menembus 1,8 juta dengan jumlah kematian telah melebihi 100 ribu jiwa. AS sendiri saat ini telah mencatatkan 535 ribu dengan jumlah kematian telah melewati 20 ribu jiwa. Sementara itu volatilitas harga minyak kembali tertekan walau OPEC dan Rusia telah bersepakat untuk memotong produksi sebesar 10% atau sekitar 10 juta bpd. Hal ini disebabkan sebelumnya diperkirakan pemotongan adalah sebesar 20 juta bpd. Harga minyak Brent turun -4,1%% menjadi USD 31,5 per barrel, sedangkan WTI turun lebih dalam -9,3% ke USD 22,8 per barrel.
Pagi ini Nikkei dibuka turun -1% dan Kospi dibuka turun -0,7%. Kami memperkirakan IHSG kemungkinan akan kembali melemah dengan minimnya sentimen positif.