Laporan Mingguan
Riset Ekonomi Samuel
Peristiwa sebelumnya
· The Fed yakin, data tidak solid. Notulensi FOMC meeting tunjukkan niat naikkan FFR target. Wakil the Fed mengatakan target penyerapan tenaga kerja serta inflasi sudah sangat dekat. U. of Mich. Sentiment dan Capacity UtilizationAS anjlok. (UST10y yield +12bps, Dollar Index +1,2% WoW)
· Ketidakpastian global berkurang. Deutsche Bank sepakat membayar denda $38 juta. Shock Brexit mulai mereda.(USD/GBP -4,1%, DAX +0,9% WoW)
· BoJ masih akan longgar. Gubernur BoJ bakal meluncurkan berbagai senjata moneter baru. (JGB10y yield +5bps, USD/JPY -15bps WoW)
· Pelebaran defisit tertahan TA. Realisasi pendapatan negara hingga 30 Sep16 60,5% dari target. Serapan belanja pemerintah 58,7% dari target sehingga realisasi defisit hanya Rp 224,3 triliun atau 1,79% dari PDB. Kemenkeu merelaksasi delapan poin aturan tax amnesty; repatriasi bisa non-tunai. (SUN10y yield +5bps, JIBOR 1W -15bps WoW)
· Harapan investment grade muncul lagi. Menkeu berharap RI dapat investment grade dari S&P. BI menurunkan proyeksi batas bawah pertumbuhan 3Q16 menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,1%. Penjualan mobil Sep16 tumbuh 0,1% YoY memburuk dari 6,4% YoY. (JCI +0,2% WoW)
· Likuiditas dollar terjaga. Surplus perdagangan Indonesia melebar ke $1,2 miliar dari $363 juta setelah pertumbuhan ekspor membaik ke -0,59% YoY sementara pertumbuhan impor turun ke -2,26% YoY. (USD/IDR -0,5% WoW)
· Ekspektasi inflasi lebih stabil. Kementerian ESDM siapkan skema kenaikan tarif listrik bertahap sebanyak 3 kali untuk pelanggan 900 VA. Presiden Jokowi menegaskan harga BBM di di seluruh Indonesia harus sama.
Peristiwa penting mendatang
· Debat capres AS terakhir Kamis pagi, Clinton berpeluang tetap unggul.
· Rilis RDG BI Kamis sore, BI RR rate diperkirakan tetap 5,0%.
· Rilis ECB meeting Kamis malam, suku bunga acuan diperkirakan tetap. ECB berpeluang tekankan komitmen dorong inflasi.
Ulasan ekonomi mingguan
Ketidakpastian global mulai reda, debat capres AS terakhir dinanti. Ketidakpastian global mulai reda tetapi masih jauh dari usai. ECB Kamis malam diharapkan tekankan komitmen dorong stimulus – imbal hasil negara maju mulai turun. Baik harga saham Deutsche Bank maupun pound sterling juga mulai menguat. Minggu ini debat capres AS yang terakhir jadi perhatian, Clinton berpeluang tetap unggul. Harga komoditas masih dan diperkirakan masih akan di tren naik. Secara umum volatilitas akan bertahan hingga FOMC meeting menjelang akhir Des16.
BI RR rate diperkirakan tetap, ruang penguatan rupiah tersedia. Rupiah, dalam jangka pendek, akan diuntungkan membaiknya situasi global setelah sebelumnya ikut terseret. Sentimen domestik semakin positif terutama setelah terlihat jelas dampak positif keberhasilan Tax Amnesty periode I ke realisasi APBN Sep16. Setelah pertumbuhan ekspor diumumkan membaik, mencerminkan perbaikan harga komoditas, fokus beralih ke RDG BI yang akan disimpulkan Kamis sore. Diperkirakan BI RR rate tetap 5.0% walaupun di awal 2017 terbuka peluang pemangkasan. Rupiah minggu ini berpeluang menguat.
Riset Ekonomi Mingguan