Indeks US semalam ditutup melemah akibat penurunan saham-saham berbasis teknologi paska the Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps kemarin. Dari data ekonomi, data jobless claims tercatat sebesar 237.000, lebih rendah dibanding estimasi konsensus dan kembali menunjukkan kuatnya lapangan pekerjaan di US.
Dari pasar komoditas, harga minyak tercatat melemah ke US$ 46,9/barel dilatarbelakangi oleh masih tingginya cadangan minyak US dan produksi Libya yang mencapai titik tertingginya dalam 4 tahun terakhir. Sementara harga emas tercatat menguat ke US$ 1.254/toz.
Dari pasar dalam negeri, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate di level 4,75%, karena dinilai masih mampu mengamankan moneter Indonesia dikala The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu, kondisi ekonomi domestik saat ini juga mendukung dan mengurangi kemungkinan dana asing keluar dari pasar keuangan. Sementara neraca perdagangan Indonesia bulan Mei, masih mencatat surplus US$ 474 juta. Kami perkirakan IHSG hari ini menguat dengan positifnya BI terhadap ekonomi Indonesia dan surplus neraca perdagangan. Nilai tukar rupiah flat di Rp13.286, sedangkan pasar EIDO menguat.
Highlights
· PSAB: Butuh dana $300 Juta
· CTRA: Akan garap lima proyek baru
· ADHI: Hingga Mei17 kontrak baru Rp5.3tn
· BMRI: Terus memerangi NPL
· SMGR: Obligasi SMGR oversubscribed 1,3x
· SMBR: Tambah kapasitas 550.000 ton di 2H17
samuel sekuritas