Jangan Senang Dulu
Judul tulisan diatas diambil dari penggalan ungkapan yang terlontar dari cak Supendi, ketua Ika Polinema J2BL, sesaat setelah diputuskannya Ludy Eqbal Almuhamadi sebagai Ketua Umum IKA Polinema Pusat periode 2019-2023 melalui kesepakatan mufakat, sidang munas yang dipimpin dengan baik oleh mas Akhmad Faizin yang akrab dipanggil kak Faa, sebagai alumni senior yang juga sebagai pengajar di jurusan Teknik Mesin Polinema. Ada dua calon ketua yang diusulkan oleh para peserta munas kepada pimpinan sidang yaitu Cak Eqbal dari J2BL dan Cak Isa dari IKA Pusat. Namun setelah melalui meja perundingan dan kesepakatan mufakat, akhirnya Cak eqbal yang terpilih menjadi Ketua Umum IKA Polinema periode 2019 – 2023.
Ungkapan dan menjadi judul artikel ‘Jangan Senang Dulu’ yang dilontarkan oleh Cak Supendi diatas tentu akan mengingatkan kita semua, Ketua Umum terpilih dan pengurus baru yang akan dibentuk, bahwa kita seyogjanya memandang penetapan itu bukanlah sebagai ‘kemenangan’ dalam sebuah pemilihan ketua di ajang munas alumni semata. Namun lebih dari itu merupakan sebuah amanah tanggungjawab besar, cermin kepercayaan yang diberikan oleh seluruh peserta untuk mengemban tugas menjalankan AD/ART IKA Polinema.
Rasa kepedulian peserta terhadap ika polinema tergambar jelas dari banyaknya masukan selama munas berlangsung. Sebagai contoh, mbak Ari Mubin dari IKA Jatim, memberikan saran sebaiknya diberikan mukadimah dlm pembuatan AD/ART juga disertakan daftar isi. Beliau juga mengingatkan agar kedepan kita mempunyai komunikasi yang lebih baik antara pusat dan cabang agar semua kegiatan yang dilakukan diketahui bersama dan lebih dirasakan manfaatnya.
Cak Aman dari IKA Batam yang meminta dukungan lebih baik dari IKA Pusat dan secara terbuka menyatakan berkomitmen mendukung program IKA Pusat. Juga mas Yoyok yang memberikan masukan dari sisi legal formal bahwa AD/ART yang kita miliki masih punya banyak kekurangan yang harus dikoreksi karena ini adalah payung hukum dalam kita melakukan kegiatan berorganisasi. Dan masih banyak beberapa masukan lainnya dan ini semua adalah rentetan ‘anugerah’ luar biasa yang diberikan anggota dengan niatan tulus agar IKA Polinema bisa lebih baik kedepannya.
Cak Eqbal sebagai Ketua Umum terpilih juga memberikan komitmennya untuk melanjutkan apa-apa yang sudah dibentuk dan berjalan baik serta memperbaiki beberapa hal seperti masukan para peserta munas. Di era kini, peran Ikatan Alumni tidak hanya penting dalam mewujudkan visi & misi suatu lembaga pendidikan. Tapi lebih dari itu, Ikatan Alumni dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan reputasi sekolah di mata masyarakat, di samping membuka jalan alumni yang lain untuk masuk ke dunia kerja atau profesional.
“Perguruan Tinggi yang BESAR dan Berkualitas, biasanya karena ditopang oleh Alumninya yang kuat dan hebat” ujarnya.
Dalam kesempatan pidatonya diawal munas, Ketua Umum IKA Polinema 2015-2019 mas M.Zenurianto juga menyampaikan sebagai Ikatan Alumni seyogjanya kita harus bisa berpikir dan bersikap seperti seorang ibu dalam menjalankan aktifitas organisasi IKA Polinema, sebagaimana syair lagu legendaris ciptaan MS. Mochtar sebagai berikut:
” kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia “, demikian disampaikan mas M.Zen dalam sambutannya yang rasanya memang tepat kita jadikan rujukan.
Dalam kesempatan terpisah, meski sedang bertugas diluar negeri, pak Awan Setiawan selaku direktur Polinema juga mengirimkan ucapan selamat melalui pesan singkatnya kepada Ketua terpilih dan menoreh harapan agar IKA dapat berperan lebih baik lagi membantu mewujudkan visi dan misi kampus Polinema. Yang tentu di Aminni oleh Cak Eqbal, ditambahi dengan semangat jujur dan kompak Polinema kedepan akan lebih baik dan lebih dirasakan kontribusinya, dalam bersinerji membangun negeri.
Sungguh semuanya merupakan bekal yang mengawali langkah kepengurusan yang baru.
Terimakasih untuk para alumni yang telah hadir dalam munas dan juga semua masukannya yang luar biasa. Salam kompak selalu.
Polinema Jozzzz…
– Nurjawan Maruapey –
